Foto 1

Profil Desa Wonokerto Bantur Malang

Foto 2

Profil Desa Wonokerto Bantur Malang

Foto 3

Profil Desa Wonokerto Bantur Malang

Foto 4

Profil Desa Wonokerto Bantur Malang

Foto 5

Profil Desa Wonokerto Bantur Malang

Foto 6

Profil Desa Wonokerto Bantur Malang

Foto 7

Profil Desa Wonokerto Bantur Malang

Foto 8

Profil Desa Wonokerto Bantur Malang

Foto 9

Profil Desa Wonokerto Bantur Malang

Sabtu, 28 Maret 2015

Galey Foto

Program-Progam Desa Wonokerto

Silakan tulis program-program desa wonokerto disini .............................

Kontak Desa Wonokerto

Balai Desa Wonokerto Jl. Wonokerto Bantur no 109 Dsn Krajan Ds Wonokerto Ke. Bantur 65179
 email   : desawonokertobantur@gmail.com

Selasa, 10 Maret 2015

GAMBARAN UMUM DESA WONOKERTO



KONDISI UMUM DESA WONOKERTO
Keadaan Geografis
Secara geografis Desa Wonokerto terletak pada posisi 7°21'-7°31' Lintang Selatan dan 110°10'-111°40' Bujur Timur. Topografi ketinggian desa ini adalah berupa daratan sedang ,yaitu sekitar 156 m di atas permukaan air laut. Berdasarkan data BPS kabupaten Malang tahun 2010, selama tahun 2010 curah hujan di Desa Wonokerto rata-rata mencapai 2.400 mm. Curah hujan terbanyak terjadi pada bulan Desember hingga mencapai 405,04 mm yang merupakan curah hujan tertinggi selama kurun waktu 2000-2014.
Secara administratif, Desa Wonokerto terletak di wilayah Kecamatan Bantur Kabupaten Malang dan dibatasi oleh :
Sebelah Utara           : Desa Kademangan dan Desa Suwaru Kec. Pagelaran
Sebelah Barat           : Desa Rejoyoso dan Desa Karangsari Kec. Bantur
Sebelah Selatan        : Desa Rejosari Kec. Bantur.
Sebelah timur           : Desa Sumberejo Kecamatan Gedangan.
Jarak tempuh Desa Wonokerto ke ibu kota kecamatan adalah 12 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 15 menit. Sedangkan jarak tempuh ke ibu kota kabupaten adalah sekitar 30 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 1 ( satu ) jam.
Sedangkan jangkauan pelaksanaan 10 Program Pokok PKK di Desa Wonokerto Kecamatan bantur terbagi menjadi 4 Dusun, yaitu :
1.     Dusun Krajan
2.     Dusun Wonogiri
3.     Dusun Gampingan
4.     Dusun Gumukmojo
Dan dari 4 Dusun tersebut pada tahun 2014 terdapat beberapa kelompok PKK yang terinci sebagai berikut :
1.     Kelompok Dasa Wisma               :    65 Kelompok
2.     Kelompok PKK RT                      :    54 Kelompok
3.     Kelompok PKK RW                     :    11 Kelompok
4.     Kelompok PKK Dusun                 :    4 Kelompok
          
Kondisi dan Ciri Geologis Wilayah
Luas Wilayah Desa Wonokerto adalah 889,97 Ha. Luas lahan yang ada terbagi ke dalam beberapa peruntukan, yang dapat dikelompokkan seperti untuk fasilitas umum, pemukiman, pertanian, perkebunan, kegiatan ekonomi dan lain-lain.
Luas lahan yang diperuntukkan untuk pemukiman adalah 206 Ha. Luas lahan yang diperuntukkan untuk Pertanian adalah 457,1 Ha. Luas lahan untuk ladang tegalan dan perkebunan adalah 125,35 Ha. Luas lahan untuk Hutan Produksi adalah 50 Ha. Sedangkan luas lahan untuk fasilitas umum adalah sebagai berikut: untuk perkantoran 0,50 Ha, sekolah 2,52 Ha, Lapangan Olahraga 1 Ha, tempat pemakaman umum 2 Ha, dan untuk sarana jalan 45,50 Ha.
Wilayah Desa Wonokerto secara umum mempunyai ciri geologis berupa lahan tanah hitam yang sangat cocok sebagai lahan pertanian dan perkebunan. Secara prosentase kesuburan tanah di Desa Wonokerto terpetakan sebagai berikut: sangat subur 127 Ha, subur 350 Ha, sedang / biasa-biasa 150 Ha, tidak subur/ kritis 100 Ha. Hal ini memungkinkan tanaman padi untuk dapat panen dengan menghasilkan 8,5 ton/ ha. Tanaman jenis palawija sebagai andalan ditanam di sini.
Berdasarkan data yang masuk tanaman palawija seperti kedelai, kacang tanah, kacang panjang, jagung, dan ubi kayu, ubi jalar, serta tanaman buah seperti mangga, pepaya dan pisang juga mampu menjadi sumber pemasukan (income) yang cukup handal bagi penduduk desa ini. Untuk tanaman perkebunan, jenis tanaman tebu merupakan tanaman utama yang diandalkan. Kondisi alam yang demikian ini telah mengantarkan sektor pertanian secara umum menjadi penyumbang Produk Domestik Desa Bruto (PDDB) terbesar yaitu Rp 10.500.850.000 atau hampir 45% dari Produk Domestik Desa Bruto (PDDB) Desa yang secara total   mencapai Rp.23.335.200.000
Jenis tanah merah Desa Wonokerto ini menjadi kurang bagus sebagai lahan pemukiman dan jalan, karena cenderung gerak ( tanah gerak ). Sebab bangunan tembok, kalau pondasinya tidak maksimal kuat akan beresiko pecah dan bisa membahayakan jiwa penduduk. Sedangkan keberadaan testur tanah merah yang lembek dan bergerak juga mengakibatkan jalan-jalan cepat rusak. Karenannya, pilihan teknologi untuk membangun jalan dari bahan-bahan yang relatif bertahan lama menjadi pilihan utama.

Sejarah Desa
Sejarah Desa Wonokerto tidak terlepas dari sejarah desa ini sejak awal bernama Desa Wonokerto dengan Kepala Desa yang masa jabatannya masih belum baku dan dalam kebiasaannya biasa disebut dengan Desa Wonolopo. Setelah diterapkannya UU No.5 Tahun 1979 , sistem pemerintahannya di sesuaikan   dengan  UU dan Peraturan yang   berlaku.   Adapun   Kepala Desa yang   pernah   menjabat   adalah   sebagai   berikut   :  
1.     KASAN MUSTAR
2.     SENOWO
3.     H. NURSIDIK
4.     DJAMAD
5.     DJOYODINOMO
6.     SOLEH
7.     RACHMAD
8.     HM. KASTARI                        Periode 1978 s/d. 1999
9.     H. ALI MAS’UD          Periode 1999 s/d. 2007
10.  H. MUDJIONO            Periode 2007 s/d. 2013
11.  H. ALI MAS’UD          Periode 2013 s/d. 2019

Demografis/ Kependudukan
Berdasarkan data Administrasi Pemerintahan Desa tahun 2014, jumlah penduduk Desa Wonokerto adalah :
-       Laki-laki                                  :    5.313 jiwa
-       Perempuan                              :    5.619 jiwa
Jumlah penduduk demikian ini tergabung dalam 3.123 KK.
Agar dapat mendeskripsikan dengan lebih lengkap tentang informasi keadaan kependudukan di Desa Wonokerto maka perlu diidentifikasi jumlah penduduk dengan menitik beratkan pada klasifikasi usia. Untuk memperoleh informasi ini maka perlulah dibuat tabel sebagai berikut:




Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia
No
Usia
Jumlah
Prosentase
1
0-4
544 orang

2
5-9
714 orang

3
10-14
770 orang

4
15-19
729orang

5
20-24
816 orang

6
25-29
929 orang

7
30-34
1.104 orang

8
35-39
976 orang

9
40-44
939 orang

10
45-49
914 orang

11
50-54
735 orang

12
55-58
566 orang

13
>59
1.195 orang

   Jumlah Total
10.931 orang


Dari data di atas nampak bahwa penduduk usia produktif pada usia 20-49 tahun Desa Wonokerto sekitar 5.678 atau lebih dari 50%. Hal ini merupakan modal berharga bagi pengadaan tenaga produktif dan SDM.
Tingkat kemiskinan di Desa Wonokerto termasuk tinggi. Dari jumlah 3.123 KK di atas, sejumlah 466 KK tercatat sebagai Pra Sejahtera, 661 KK tercatat Keluarga Sejahtera I, 2.015 KK  tercatat Keluarga Sejahtera ( II ) , 115 KK tercatat Keluarga Sejahtera ( III ), 13 KK sebagai sejahtera III plus. Jika KK golongan Pra-sejahtera dan KK golongan I digolongkan sebagai KK golongan miskin, maka angka KK miskin mencapai 1.127 KK

Pendidikan
Eksistensi pendidikan adalah satu hal penting dalam memajukan tingkat kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan tingkat perekonomian pada khususnya. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka akan mendongkrak tingkat kecakapan masyarakat yang pada gilirannya akan mendorong tumbuhnya ketrampilan kewirausahaan dan lapangan kerja baru. Dengan sendirinya akan membantu program pemerintah dalam mengentaskan pengangguran dan kemiskinan. Pendidikan biasanya akan dapat mempertajam sistematika berpikir atau pola pikir individu, selain mudah menerima informasi yang lebih maju dan tidak gagap teknologi. Di bawah ini adalah tabel yang menunjukkan tingkat rata-rata pendidikan warga Desa Wonokerto

Tamatan Sekolah
No
Keterangan
Jumlah
Prosentase
1
Buta Huruf Usia 10 tahun ke atas
-

2
Tidak Tamat SD
686

3
Tamat Sekolah SD
2.815

4
Tamat Sekolah SMP
2.765

5
Tamat Sekolah SMA
445

6
Tamat Sekolah PT/ Akademi
314

       Jumlah Total
5.325


Sarana Pendidkan
1.     PAUD                                   :    4 buah
2.     TK / RA                                :    5 buah
3.     SD Negeri                             :    5 buah
4.     MI                                        :    1 buah
5.     SLTP Negeri                          :    1 buah
6.     SLTP Swasta                         :    -
7.     MTs.                                     :    1 buah
8.     SMU Negeri                           :    -
9.     MA                                       :    1 buah

Rentetan data kualitatif di atas menunjukan bahwa mayoritas penduduk Desa Wonokerto hanya mampu menyelesaikan sekolah di jenjang pendidikan wajib belajar sembilan tahun (SD dan SMP). Dalam hal kesediaan sumber daya manusia (SDM) yang memadahi dan mumpuni, keadaan ini merupakan tantangan tersendiri. Sebab ilmu pengetahuan setara dengan kekuasaan yang akan berimplikasi pada penciptaan kebaikan kehidupan.
Rendahnya kualitas pendidikan di Desa Wonokerto, tidak terlepas darii terbatasnya sarana dan prasarana pendidikan yang ada, di samping tentu masalah ekonomi dan pandangan hidup masyarakat. Sarana pendidikan dii Desa Wonokerto baru tersedia di level pendidikan dasar 9 tahun (SD dan SMP) serta pendidikan TK umum dan TPQ .Sebenarnya ada solusi yang bisa menjadi alternatif bagi persoalan rendahnya Sumber Daya Manusia (SDM) di Desa Wonokerto yaitu melalui pelatihan dan kursus. Namun sarana atau lembaga ini ternyata juga belum tersedia dengan baik di Desa Wonokerto..

Kesehatan
Masalah kesehatan adalah hak setiap orang dan merupakan aset yang amat penting bagi masa depan bangsa secara umum. Masyarakat yang produktif adalah masyarakat yang sehat fisik dam mentalnya. Salah satu cara untuk mengukur status kesehatan masyarakat adalah mencermati banyaknya masyarakat yang terserang penyakit. Laporan warga menunjukkan adanya gejala masyarakat yang terserang penyakit relatif tinggi, yang antara lain disebabkan oleh infeksi pernapasan, gejala Demam Berdarah, Malaria, dan banyak lagi yang lainnya. Data tersebut menunjukkan bahwa gangguan kesehatan yang sering dialami penduduk adalah penyakit yang bersifat cukup berat dan berdurasi lama bagi kesembuhannya, yang diantaranya disebabkan perubahan cuaca serta kondisi lingkungan yang kurang sehat.

Sarana Kesehatan
1.     Puskesmas                            :    1 buah
2.     Polindes                                :    1 buah
3.     Bidan Praktek                        :    3 orang
4.     Pos Kesehatan                       :    1 buah
5.     Posyandu Balita                     :    10 Pos
6.     Posyandu Lansia                    :    1 Pos
7.     Dukun Bayi                           :    4 orang

Sedangkan data orang cacat mental dan fisik juga cukup lumayan antara lain : Tuna wicara 8 orang, Tuna rungu 14 orang, Tuna netra 6 orang dan lumpuh 2 orang.
Hal yang perlu juga dipaparkan di sini adalah terkait keikutsertaan masyarakat dalam KB. Terkait hal ini peserta KB aktif tahun 2014 di Desa Wonokerto berjumlah 3.449 orang. Sedangkan jumlah bayi yang diimunisasikan dengan Polio dan DPT-1 berjumlah 317 bayi. Tingkat partisipasi demikian ini relatif tinggi walaupun masih bisa dimaksimalkan mengingat cukup tersedianya fasilitas kesehatan berupa sebuah Puskesmas, Maka wajar jika ketersediaan fasilitas kesehatan yang relatif lengkap inii berdampak positip di Desa kami.
Hal yang perlu juga dipaparkan di sini adalah kualitas balita. Dalam hal ini, dari jumlah 1.189 balita di tahun 2010, terdapat 0 balita bergizi buruk, 28 balita bergizi kurang dan lainnya sedang dan baik/sehat. Hal inilah kiranya yang perlu ditingkatkan perhatiannya agar kualitas balita Wonokerto ke depan lebih baik.
   


Mata Pencaharian
Secara umum mata pencaharian warga masyarakat Desa Wonokerto dapat teridentifikasi ke dalam beberap sektor yaitu pertanian, peternakan, , jasa/perdagangan, industri dan lain-lain. Berdasarkan data yang ada, masyarakat yang bekerja di sektor pertanian berjumlah 2.985 orang, yang bekerja disektor jasa berjumlah 350 orang, yang bekerja di sektor industri 115 orang, PNS 254 orang TNI 24 orang, POLRI 5 orang dan bekerja di sektor lain-lain 2.050 orang. Dengan demikian jumlah penduduk yang mempunyai mata pencaharian berjumlah 5.783 orang. Berikut ini adalah tabel jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian.

Macam-macam Pekerjaan dan Jumlahnya     
No
Macam Pekerjaan
Jumlah
Prosentase
1
Pertanian
2.985 orang

2
Jasa/ Perdagangan
1. Jasa Pemerintahan
2. Jasa Perdagangan 
3. Jasa Angkutan
4. Jasa Ketrampilan
5. Jasa lainnya

283 orang
113 orang
125 orang
97 orang
15 orang

3
 Sektor Industri
115 orang

4
Sektor lain
2.050 orang

Jumlah
5.783 orang


Dengan melihat data di atas maka angka pengangguran di Desa Wonokerto tidak terlalu tinggi.

Keadaan Sosial
Karena adanya perubahan dinamika politik dan sistem politik dii Indonesia yang lebih demokratis, memberikan pengaruh kepada masyarakat untuk menerapkan suatu mekanisme politik yang dipandang lebih demokratis. Dalam konteks politik lokal Desa Wonokerto, hal ini tergambar dalam pemilihan kepala desa ( Pildes ) dan pemilihan-pemilihan lain contohnya pada Pileg, Pilpres, Pilkada dan Pilgub yang juga melibatkan warga masyarakat desa secara umum.
Khusus untuk pemilihan kepala desa di Desa Wonokerto, sebagaimana tradisi kepala desa di Jawa, biasanya para peserta (kandidat) nya adalah mereka yang secara trah memiliki hubungan dengan elit kepala desa yang lama. Hal ini tidak terlepas dari anggapan masyarakat banyak di desa-desa bahwa jabatan kepala desa adalah jabatan garis tangan keluarga-keluarga tersebut. Fenomena inilah yang biasa disebut pulung ” dalam tradisi jawa bagi keluarga-keluarga tersebut.
Jabatan kepala desa merupakan jabatan yang tidak serta merta dapat diwariskan kepada anak cucu. Mereka dipilih karena kecerdasan, etos kerja, kejujuran dan kedekatannya dengan warga desa. Kepala desa bisa diganti sebelum masa jabatannya habis, jika ia melanggar peraturan maupun norma-norma yang berlaku. Begitu pula ia bisa diganti jika ia berhalangan tetap yang kesemuanya mengacu kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dengan demikian, maka setiap orang yang memiliki dan memenuhi syarat-syarat yang sudah ditentukan dalam perundangan dan peraturan yang berlaku, bisa mengajukan diri untuk mendaftar menjadi kandidat kepala desa. Fenomena ini juga terjadi pada pemilihan desa Wonokerto pada tahun 2013. Pada pilihan kepala desa ini partisipasi masyarakat sangat tinggi, yakni hampir 95%. Tercatat ada tiga kandidat kepala desa pada waktu itu yang mengikuti pemilihan kepala desa. Pemilihan kepala Desa bagi warga masyarakat Desa Wonokerto seperti acara perayaan desa.
Pada bulan Juli tahun 2010 ini masyarakat juga dilibatkan dalam pemilihan Bupati Kabupaten Malang secara langsung. Walaupun tingkat partisipasinya lebih rendah dari pada pilihan kepala Desa, namun hampir 70% daftar pemilih tetap, memberikan hak pilihnya. Ini adalah proggres demokrasi yang cukup signifikan di desa Wonokerto.
Setelah proses-proses politik selesai, situasi desa kembali berjalan normal. Hiruk pikuk warga dalam pesta demokrasi desa berakhir dengan kembalinya kehidupan sebagaimana awal mulanya. Masyarakat tidak terus menerus terjebak dalam sekat-sekat kelompok pilihannya. Hal ini ditandai dengan kehidupan yang penuh tolong menolong maupun gotong royong.
Walaupun pola kepemimpinan ada di Kepala Desa namun mekanisme pengambilan keputusan selalu ada pelibatan masyarakat baik lewat lembaga resmi desa seperti Badan Permusyawaratan Desa maupun lewat masyarakat langsung. Dengan demikian terlihat bahwa pola kepemimpinan di Wilayah Desa Wonokerto mengedepankan pola kepemimpinan yang demokratis.
Berdasarkan deskripsi beberapa fakta di atas, dapat dipahami bahwa Desa Wonokerto  mempunyai dinamika politik lokal yang bagus. Hal ini terlihat baik dari segi pola kepemimpinan, mekanisme pemilihan kepemimpinan, sampai dengan partisipasi masyarakat dalam menerapkan sistem politik demokratis ke dalam kehidupan politik lokal. Tetapi terhadap minat politik daerah dan nasional terlihat masih kurang antusias. Hal ini dapat dimengerti dikarenakan dinamika politik nasional dalam kehidupan keseharian masyarakat Desa Wonokerto kurang mempunyai greget, terutama yang berkaitan dengan permasalahan, kebutuhan dan kepentingan masyarakat secara langsung.
Berkaitan dengan suasana budaya masyarakat Jawa sangat terasa di Desa Wonokerto. Dalam hal kegiatan agama Islam misalnya, suasananya sangat dipengaruhi oleh aspek budaya dan sosial Jawa. Hal ini tergambar dari dipakainya kalender Jawa/ Islam, masih adanya budaya nyadran, slametan, tahlilan, mithoni dan lainnya, yang semuanya merefleksikan sisi-sisi akulturasi budaya Islam dan Jawa.
Dengan semakin terbukanya masyarakat terhadap arus informasi, hal-hal lama ini mulai mendapat respon dan tafsir balik dari masyarakat. Hal inii menandai babak baru dinamika sosial dan budaya, sekaligus tantangan baru bersama masyarakat Desa Wonokerto. Dalam rangka merespon tradisi lama ini telah mewabah dan menjamur kelembagaan sosial, politik, agama, dan budaya di Desa Wonokerto. Tentunya hal ini membutuhkan kearifan tersendiri, sebab walaupun secara budaya berlembaga dan berorganisasi adalah baik tetapi secara sosiologis ia akan beresiko menghadirkan kerawanan dan konflik sosial.

Bencana Alam dan Sosial
Dalam catatan sejarah, selama ini belum pernah terjadi bencana alam dan sosial yang cukup berarti di Desa Wonokerto. Isu-isu terkait tema ini, seperti kemiskinan dan bencana alam, tidak sampai pada titik kronis yang membahayakan masyarakat di Desa Wonokerto
            

Kondisi Pemerintahan Desa.   
Keberadaan Rukun Tetangga (RT) sebagai bagian dari satuan wilayah pemerintahan Desa Wonokerto memiliki fungsi yang sangat berarti terhadap pelayanan kepentingan masyarakat wilayah tersebut, terutama terkait hubungannya dengan pemerintahan pada level di atasnya. Dari kumpulan Rukun Tetangga inilah sebuah Dusun (Rukun Warga / RW) terbentuk

Wilayah Desa Wonokerto terbagi dalam 54 Rukun Tetangga (RT) dan 11 Rukun Warga ( RW ) yang tergabung di dalam 4 Dusun yaitu:
1. Dusun Krajan                         : terdiri dari 17 RT dan 3 RW.
2. Dusun Wonogiri                      : terdiri dari 11 RT dan 2 RW.
3. Dusun Gampingan                   : terdiri dari 17 RT dan 3 RW.
4. Dusun Gumokmojo                 : terdiri dari 9 RT dan 3 RW.  
yang masing-masing dusun dipimpin oleh seorang Kepala Dusun ( Kasun ). Posisi Kasun menjadi sangat strategis seiring banyaknya limpahan tugas desa kepada aparat ini.
Realisasi Pajak Bumi dan Bangunan tahun 2014 yaitu :
1.  Jumlah Wajib Pajak (WP)                : 2.962 WP
2.  Jumlah SPPT                                  :`2.962 SPPT
3.  Jumlah Ketetapan (Baku)                : Rp. 76.045.959,-
4.  Realisasi                                        : Rp. 76.045.959,-
5.  Pelunasan PBB, tanggal                  : 28 Juli 2014.

Sebagai sebuah desa, sudah tentu struktur kepemimpinan Desa Wonokerto tidak bisa lepas dari strukur administratif pemerintahan pada level di atasnya.


Nama Pejabat Pemerintah Desa Wonokerto
No
Nama
Jabatan
1
H. Ali Mas’ud
Kepala Desa
2
Eko Bambang W.
Kaur Umum (Plt. Sekretaris Desa)
3
Hari Suwarno
Kaur Keuangan
4
H. Moh. Hosen
Kamituwo
5
Suryat
Kamituwo
6
Sutrisno
Kamituwo
7
Sudarno
Kamituwo
8
Adi Puryanto
Kepetengan
9
Masruji
Kepetengan
10
Sunardi
Kepetengan
11
Imam Syafi’i
Kebayan
12
Abdul Mujib
Kebayan
13
Suwiono
Kebayan
14
H. Moh. Asma’i
Modin
15
Sukadi
Modin
16
Imamatul Amaliyah
Operator Komputer
17
Sumono
Kuwowo




Nama-Nama Pengurus TP-PKK Desa Wonokerto
No
Nama
Jabatan
1
Siti Rokatun Ali Mas’ud
Ketua
2
Dra. Sumiyem Dwiarti
Wakil Ketua
3
Sundari
Sekretaris
4
Suswati
Bendahara
5
Supatemi
Ketua Pokja I
6
Luluk Hidayati
Anggota
7
Sariah
Anggota
8
Sutiami
Anggota
9
Sukartin
Ketua Pokja II
10
Nanik Sri Wahyuni
Anggota
11
Naning
Anggota
12
Nur Cholifah
Anggota
13
Marsiti
Ketua Pokja III
14
Sri Sutrisno
Anggota
15
Lilik Rindayanik
Anggota
16
Marlina
Anggota
17
Wiwid
Ketua Pokja IV
18
Widarwati
Anggota
19
Mujiyah
Anggota
20
Ida Herniati
Anggota